Belajar Teknik Freeze di Pantai Greweng dan Nampu

Secream
ISO 200; F 1/5,6; SS menyesuaikan karena menggunakan model Av
Taken by : Sukma Kurniawan 

Kali ini saya ingin bercerita tentang salah satu trip yang paling berkesan tetapi juga ingin mengeshare salah satu teknik fotografi yang saya coba di tempat tersebut. Yapp, Pantai Greweng dan Nampu menjadi tujuan kali ini. Greweng letak nya yang jauh dan harus ditempuh dengan jalan kaki membuat perjalanan kali ini semakin seru. Kalau Nampu lebih seperti pantai kuta nya Jogja.

Agenda piknik bareng bersama teman kelas merupakan agenda yang keekian banyak nya dilakukan. Seperti menjadi kewajiban tersendiri kalau di ajak ke pantai. Daya tarik pasir putih dan anging kencang yang khas membuat 'ngiler' hahhaa.

Masalah keindahan tempat nya mungkin bakal saya share lewat video yang saya buat bersama teman-teman saya agar lebih jelas tanpa harus penjelasan panjang yang susah di bayangkan hahah. 


Disini saya akan sedikit membagi tentang teknik Freeze. 

Secara Definisi

Teknik Freeze adalah teknik memotret pada sebuah objek yang sedang bergerak dengan seolah-olah hasil foto kita bisa menghentikan objek yang bergerak tersebut. Teknik ini menggunakan kecepatan/speed lensa yang tinggi sehingga objek seolah-olah membeku. Kenapa kita harus menggunakan kecepatan rana yang tinggi karena jika kita menggunakan rana dengan speed rendah pada subjek yang bergerak akan menimbul kan blur yang memberi kesan gerak dan dipastikan efek foto yang dihasilkan menjadi tidak jelas dan kabur.

sumber : https://gjb3112ianaditia.wordpress.com/photography/technique-of-photography/freezing/

Menurut saya, melihat kata Freeze yang artinya membeku, mungkin kita sudah bisa sedikit membayangkan bahwa foto yang akan diperoleh adalah dengan membekukan atau membuat obyek terkesan berhenti. Sehingga teknik yang digunakan pun tidak luput dari shutter priority. Lebih mengutamakan kecepatan rana merupakan kuci dari berhasilnya teknik ini. Untuk membekukan obyek yang bergerak seperti loncatan orang, orang lari, kecepatan kendaraan dan sebagainya harus lah memerlukan Shutter Speed minimal 1/200.

Tips dari saya, hindari tempat yang minim cahaya, karena itu akan mempengaruhi besaran diafragma yag dibuatuhkan atau ISO yang dibutuhkan demi memperoleh Shutter yang cepat tanpa banyak noise. Teknik Depth of Field akan anda butuhkan di sini ketika Anda ingin mengambil gambar background nya sekalian. Dan teknik ini membutuhkan cahaya yang cukup.

Apabila anda masih terbentur dengan mode manual pada kamera, sebaiknya jangan malu untuk menggunakan mode Tv atau shutter priority. Ini akan sangat membantu anda dalam menentukan seberapa shutter yang bagus dan tepat.

Berikut beberapa foto yang saya share kan kepada Anda. Hampir semuanya foto self yang di ambil oleh teman saya. hehehe. Bukan saya tidak bisa tapi lebih ingin memanfaatkan moment yang terjadi di diri saya karena trip kali ini sunguh menyenangkan . hehee

Secream
ISO 200; F 1/5,6; SS menyesuaikan karena menggunakan model Av
Taken by : Sukma Kurniawan



Self Potrait
ISO 200; F 1/3,2; SS menyesuaikan karena menggunakan model Av
Taken by : Sukma Kurniawan

Piece
ISO 200; F 1/3,2; SS menyesuaikan karena menggunakan model Av
Taken by : Sukma Kurniawan


Crew (Matematika E 2012)
ISO 200; F 1/9; SS menyesuaikan karena menggunakan model Av

Secream
ISO 200; F 1/5,6; SS menyesuaikan karena menggunakan model Av
Taken by : Sukma Kurniawan


Semoga ikut terhibur guys :)







You Might Also Like

0 komentar