HIKMAH RAMADHAN 2016 : COME IN MY OLD FRIENDS

Kesan hari terakhir di bulan Ramadhan bagi setiap orang pastilah berbeda-beda. Sebagian besar orang berpendapat hampir pasti happy ending. Tidak begitu berbeda dengan kaum mayoritas dalam menyikapi akhir bulan penuh berkah ini, saya pun merasakan hal yang sangat positif dalam bulan ini. Baik lahir maupun batin pasti memiliki kesan tersendiri. Gampangnya saya akan menggambarkan kondisi fisik saya yang lumayan mengecil di banding sebelumnya, hal ini jelas membuat saya lebih percaya diri karena sudah menjadi rahasia saya dengan perut yang agak buncit nampaknya memnuat tidak nyaman. Ramadhan hadir membawa berkah untuk tubuh saya, hehe. 

Masjid UGM
ISO 100 SS 1/200 F 1/9



Kesan tersebut adalah kesan yang paling wajar dan hampir dirasakan oleh kebanyakan orang. Namun, secara batiniyah atau secara kualitas ibadah yang ditujukan kepada sang Khalik, mungkin saya akan berpendapat yang tau kita sudah maksimal dalam ibadah atau belum hanyalah Allah dan diri pribadi. Emmm bukan membatasi tulisan ini dalam kesan beribadah, akan tetapi lebih membicarakan hal yang sudah saya lakukan kepada sekitar di dalam bukan Ramadhan ini.

Selain secara fisik lebih sehat dan feel good, saya juga merasakan hikmah Ramadhan lainnya. Terutama dalam kaitannya bersilaturahmi kepada teman lama atau siapa saja di bulan ini. Buka bersama atau bahasa gaul nya 'bukber' menjadi salah satu tradisi di bulan ramadhan bagi saya. Dalam satu bulan bisa lebih dari 10 hari lebih saya habiskan bukber bersama orang selain orang rumah (bapak, ibu, adek). Emm saya berpendapat dua sisi dalam menyikapi bukber ini. 

Pendapat yang pertama, bukber yang tidak ada tujuannya atau cuma sekedar ketemu dan menghabiskan waktu bersama akan berakibat kurang baik dan kurang berkah secara agama. Hal yang perlu di perhatikan ketika Anda melakukan bukber yaitu terkait dengan waktu ibadah Anda yang bisa molor. Maghrib yang tidak direncanakan waktunya ketika buber akan berakibat kurang nya pahala atau kurang nya bekah dalam beribadah di bulan suci ini. Tujuan bukber haruslah jelas. Maksut jelas disini ya jelas secara waktu (berangkat kapan, sholat nya gimana, disana ngapain aja, terus isya gimana, tarawi gimana dan akan diakhiri dengan kesan apa), jelas masalah tempat dan lain sebagainya. Sehingga buber yang kita lakukan akan berdampak baik secara horisontal dan vertikal kepada Allah.  

Kedua, kebiasaan buber yang sudah menjadi tradisi ini sangatlah positif dalam kaitanya menjaga tali silaturahmi kepada orang yang kita ajak bukber khususnya.  Bukan menjadi rahasia lagi apabila di bulan ramadhan ini dijadikan momentum untuk kumpul bersama teman lama atau teman baru. Media yang digunakan adalah makan bersama sembari membicarakan hal positif apasaja yang sudah terlewatkan. Sangat lah positif apabila melihat hal ini bisa berjalan dengan baik. 

Waktu maghrib yang sempit disusul dengan sholat isya dan tarawih sebaiknya jagan dijadikan alasan untuk tidak melakukan kewajiban sholat atau menunda lebih tepatnya. Komunikasi dan memiliki tujuan pasti akan membuat semuanya berjalan dengan baik. Dapat habluminallah dan habluminannas. 

Saya pribadi jujur kadang masih belum bisa melakukan hal tersebut dengan rapi, namun tidak ada salah nya kita saling mengingatkan.

Semoga berkah dan bermanfaat ya guys :)

Masjid UGM
ISO 100 SS 1/200 F 1/9

Hidayat Nor Amin

You Might Also Like

0 komentar