Lulusan Matematika Mau Jadi Apa?? Nanya Serius !

Bulan Agustus 2016 merupakan tahun ke empat bagi saya (angkatan 2012) dan pada tahun ini sekaligus menjadikan saya (angkatan 2012) adalah angkatan paling tua secara normal. Maksutnya normal yaitu batasan wajar lulus ya 4 tahun, 2016 adalah tahun lulus wajar. Yang tidak wajar itu lulus lebih dari 4 tahun atau kurang dari 4 tahun hahaha.

Jump Together 
ISO 100; F 1/3,5; SS menyesuaikan karena menggunakan mode Av
Canon EOS 60D
Setiap mahasiswa memiliki hak tentang waktu lulus ini. Bisa memilih lulus di awal, tepat 4 tahun atau lebih dari itu pun tak apa. Pada intinya semua pilihan akan ada sebab dan akibatnya. Yang lulus cepat akan mendapatkan gelar lebih cepat dan mendapatkan peluang kerja lebih karena otomatis waktu untuk dia mencari pekerjaan akan menjadi lebih oanjang di banding yang belum lulus. 

Mahasiswa yang belum mendapat kesempatan lulus tepat 4 tahun atau kurang dari itu belum tentu mahasiswa yang malas atau sedang kesulitan, mungkin saja sedang memiliki kesibukan di luar kuliah yang harus didahulukan terlebih dahulu. Atau bisa juga mahasiswa tersebut sedang mancari pengalaman lain di luar kampus agar ketika lulus mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.

Banyak yang berseloroh nada bercanda,"lulus itu ga harus cepat namun tepat". Maksutnya tepat itu adalah pas dia lulus pas juga mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan. 

Dewasa ini banyak yang berpendapat bahwa IPK bagus tidak menentukan baik atau tdak nya perjaan atau besar gaji yang dia dapatkan. Pendapat tersebut benar adanya karena bekerja profesional ikut orang pun lebih ke ilmu praktis di bandingkan dengan teori yang kebanyakan diperoleh oleh mahasiswa S1.
Namun secara sosial, pendapat tersebut yang mengatakan IPK cumlaude tidak menentukan pekerjaan bukan lah suatu hal yang dijadikan pengalihan dari usaha besar yang telah kalian lalui.

Logika nya, dengan IPK yang cumlaude saja masih banyak yang kesusahan mendapatkan pekerjaan, apalagi yang tidak cumlaude hehe. Namun kembali lagi bahwasannya setiap orang memiliki kemampuan berfikir dan bakat yang berbeda. Oleh karena nya, akademik bukanlah jalan satu-satu nya untuk sukses.

Dream Catcher
ISO 100; F 1/3,5; SS menyesuaikan karena menggunakan mode Av
Canon EOS 60D
Dalam artikel ini saya ingin mengutarakan tentang sebuah bidang yang saya geluti, yaitu Matematika dengan konsentrasi komputer. Tidak usah jauh-jauh melihat kemana-mana, banyak teman-teman sekelas saya bahkan satu jurusan dengan saya merasa kebingungan ketika ditanyai setelah lulus mau bekerja apa ??
Jelas lah kami yang sudah "tua" secara akademis S1 dengan pangkat 4 tahun telah menimba ilmu di kampus dan akan segera lulus ini memikirkan hal lanjut apa yang akan kami lakukan.

Bagi mahasiswa yang rajin atau lebih punya uang akan emmilih untuk melanjutkan S2, akan tetapi berbeda dengan mahasiswa yang akan memilih untuk bekerja. Ilmu matematika yang dipandang masih umum akan menjadikan kendala sendiri bagi mahasiswa. Kampus pun menawarkan solusi yaitu dengan mengkonsentrasikan matematika ke dalam 5 bidang yang berbeda yaitu Geometri, Statistika, Komputer, Terapan dan Analisis atau Al Jabar.
Harapannya supaya mahasiswa bisa terkonsentrasi dalam satu bidang dan bisa membantu dalam menyelesaikan tugas akhir.

Darwin,s  Theory Revolution
ISO 100; F 1/3,5; SS menyesuaikan karena menggunakan mode Av
Canon EOS 60D

Faktanya banyak mahasiswa yang kesulitan tentang bidang yang akan digeluti kedepan, kalau pun ada jurusan lain yang pure membahas kelima jurusan itu bisa lebih pro "ahli" di banding lulusan murni matematika. Misalkan Statistika, di kampus lain bahakan ada jurusan Statistika yang jelas penyampaiannya lebih mendetail. Peluang menang ada tapi tidak sebesar ketika kita benar benar tekonsentrasi ke dalam satu bidang saja. Komputer dan Terapan pun demkian. BIdang komputer telah ada IT dan lain sebagainya sedangkan Terapan akan bertemu dengan anak Teknik hahahahah.

Saya sendiri mengambil jurusan Matematika Komputer karena berdasarkan suka terhadap komputer bukan karena bisa. Kebingungan ketika tugas akhir dan dilanjutkan setelah itu pun perlahan-lahan akan muncul. Jalan keluar yang saya ambil pun dengan memikirkan keahlian saya di luar bidang matematika untuk mengatasi kebingungan tersebut.

Fotografi menarik buat saya, sehingga sedikit saya tekuni bidang tersebut tanpa mengalihkan dunia matematika saya. Selain itu bidang wirausaha juga cukup menarik buat saya. Namun, kendala untuk mahasiswa yang lain akan bermunculan. PNS yang membutuhkan matematika akan sangat sedikit dan saingan dari Jurusan ilmu murni lainnya yang nota bene lebih mendetail di bandingkan matematika sangatlah banyak.

Saran dan solusi saya bagi Anda ketika menglami tahap ini khususnyayang ada di jurusan Matematika adalah silahakan anda lebih terbuka pada diri anda. Tanyakan pada diri anda sebenarnya hal apa yang anda sukai, segera lakukan sedikit perubahan apabila mengalami kesulitan. Prinsip berpikir "yang mendaftar lebih banyak dari pada yang diterima", akan membuat anda menjadi lebih terbuka untuk memikirkan hal lain di luar matematika.

Matswa 2012
ISO 100; F 1/3,5; SS menyesuaikan karena menggunakan mode Av
Canon EOS 60D
Dalam hal ini, saya tidak menyuruh anda untuk keluar dari matematika, akan tetapi ada baiknya anda mencoba hal lain agar tidak merasa kebingungan ketika terdapat masalah di matematika. Masalah pekerjaan, matematika juga memiliki banyak lowongan : pegawai Bank, LIPI, Batan, Keuangan dan masih banyak lagi. Hampir semua berhubungan dengan matematika, namun di luar sana ada banyak lulusan yang lebih detail dr matematika, kasarannya ilmu mereka lebih mendalam walopun spesifik hanya di satu bidang saja.

Buat diri anda beda di banding lulusan matematika lainnya, sehingga anda akan lebih mudah mendeskripsikan perbedaan anda dengan orang lain. Bisa matematika ditambah pintar berwirausaha akan menjadi modal plus untuk jenajng berikutnya di banding hanya memiliki kemampuan akademis saja.

Maaf saya tidak utarakan detail terkait jenis kerja apa, tapi lebih ke pola pikir kita terhadap matematika.

Semoga membantu guys :)




You Might Also Like

0 komentar