Belajar Slow Motion sembari Liburan ke Purworejo

15 Januari 2015

Ujian Akhir Semester telah usai, tugas-tugas kuliah di semester 5 ini juga rampung sudah. Saatnya refreshing agar kebutuhan rohani juga seimbang. Kali ini kami akan berlibur ke Purworejo tepatnya di tempat wisata Goa Semplawan dan Curug Siklothok. Jalan menuju tempat ini memang sangat menguji nyali bagi para pengendara. Jalan yang terjal dan licin belum lagi di tambah landainya jalan menyebabkan perjalanan sangat diperlukan kehati-hatian yang extra. Tempat wisata yang berada di puncak pegunungan selalu memberikan efek kesejukan dan menurut kami hal ini bermanfaat sekali untuk merefresh penatnya otak selama menjalani perkuliahan ini.

Singkat cerita kami sampai ketempat tujuan dengan kondisi selamat dan bahagia. Sayang sekali rasanya jika perjalanan terlewati begitu saja tanpa adanya jepretan memori di dalam kemasan visual. Jangan lupa siapkan peralatan jepretan yang lengkap, terutama tripod karena pada bagian curug anda bisa sekaligus belajar teknik slow motion.

Sedikit mengulas tentang teknik awal belajar Slow Motion ini, dari bahasanya ‘slow’ yang berarti pelan atau lambat dan ‘motion’ artinya gerakan atau perpindaan. Jadi slow motion dapat diartikan sebagai gerakan lambat ketika mengambil gambar. Biasanya teknik ini sering kali digunakan untuk mengambil gambar yang dramatis, contohnya adalah mengambil gerakan air yang terkesan lembut ketika jatuh, city scape, ramainya jalan yang seakan tiada putusnya dan masih banyak lagi. Kunci utama dalam teknik ini adalah kecepatan shutter yang di setting lambat sehingga membiarkan obyek terjatuh dan meninggalkan jejak yang dapat ditangkap dengan kamera, sehingga gambarnya seakaan terus kontinu.

Kebetulan pada liburan kali ini, curug adalah suatu obyek wisata yang memiliki keindahan dari air terjun tersendiri. Sembari liburan sembarikita belajar bidang lain.

Berikut adalah sedikit tips untuk mengambil gambar slow motion agar menjadi maksimal.

  1. Persiapkan Alat dan Perlengkapannya. Tentunya kamera dan lensa-lensanya. Semua amera DSLR apapun jenisnya bisa untuk menerapkan teknik ini.
  2. Lakukan settingan pada Shutter yang lambat. Shutter yang dimaksud bisa mencapai satu detik atau lebih tergantung pada kecepatan obyek. Jika obyek dirasa terlalu cepat dalam bergerak mungkin kita dapat mengatur kamera ke shutter a detik saja atau bisa kurang sedikit. Jika obyek terlalu lambat maka shutter bisa lebih dari satu detik. Namun semua kembali lagi pada feel kalian saat mengambil gambar. Untukmengimbangi kecerahan cahaya, mainkanlah diafragmanya hingga mendapatkan cahaya yang kalian inginkan. Terus mencoba dan jangan melakukannya hanya sekali.
  3. Siapkan Tripod. Alat yang satu ini boleh dikatakan juga sangat penting keberadaannya untuk mempraktekkan teknik ini. Shutter yang lambat mengakibatkan kamera sangat sensitf dengan getaran di luar. Jika tidak dibantu dengan tripod, biasanya gambar akan blur pada obyek yang utama. Sediakan trippod juga atau alat lainnya sebagai penahan guncangan gerakan tangan kita.
  4. Selamat mencoba dan jangan gampang putus asa.

Berikut adalah sedikit hasil dari teknik slowmotion ini :

Setenang Jatuhnya Air Kali
ISO 200, shutter 1 detik, tripod
Beinilah hasil dari slow motion.

Setenang Jatuhnya Air Kali #2
ISO 200, shutter 1 detik lebih, tripod
Di #2 ini aliran airnya nampak lebih deras dikarenakan shutter yang diambil lebih lambat lagi dari pada gambar yang awal.

Hidup tidak Harus Manut
ISO 200. Shutter 1s

Terjal
ISO 200.
Gambar terlihat masih kurang halus

Susah.
ISO 200
Dikarenakan terlalu derasnya air hingga susah menentukan shutter yang pas


Demikian, semoga berkenaan dan bermanfaat untuk semua.


Salam Jepret,



You Might Also Like

3 komentar